Wednesday 28 August 2013

Kuliner Yogyakarta : Oseng - Oseng Mercon

Usaha Kuliner Perjalanan dimulai pada tahun 1997 dengan modal hanya dua kilogram daging. Tapi sekarang, wanita Narti mampu lebih dari 100 kilogram daging sehari untuk menghabiskan. Bahkan jika hanya dalam bentuk stand yang terletak Jl Solo (dekat kampus IAIN) Mercon oseng oseng-gemetar bergerak pertama kuliner upaya Yogyakarta.


Usaha toko selalu penuh sepeda motor diparkir di depannya. Surat kabar Warung Bu-oseng oseng Mercon nuasana Narti. Kocok Kocok Narti petasan Bu juga telah menginspirasikan banyak orang untuk membuka usaha sejenis. Sejauh ini ada lebih dari sepuluh perusahaan sejenis ke Yogyakarta

Ada banyak kata yang mewakili rasa pedas dari legenda ini kepulauan kuliner. Dari "guntur", "sinar" atau "gila dasar", tetapi kata "kembang api" sendiri awalnya dipopulerkan oleh Ainun Najib MH dikenal sebagai Cak Nun dan menikmati campuran campuran pedas Bu Narti mulut terasa meledak! aduk-Bu Narti campuran ini diuji petasan membuat pelanggan berkeringat dan merah di wajah, mungkin, karena keragamannya.

Kocok Kocok petasan adalah menu daging sapi sebenarnya tetelan (koyor) yang dioseng membuka jalan. 3-5 kg Untuk 20 kg koyor biasanya dicampur dengan cabe rawit. Jadi jangan heran jika Anda makan peluit pedas. Bahan baku yang digunakan adalah pilihan terbaik bahan, mulai dari cabe rawit, salam, jahe, galanga, bawang merah dan bawang putih. Setelah Manis Bango kedelai campuran saus akhirnya oseng-oseng Mercon Bu Narti rasa yang lebih kaya.

0 comments:

Post a Comment