Wednesday, 19 June 2013

Sejarah Angkringan

Angkringan
Angkringan favorit mahasiswa dan andalan Yogyakarta. Ketika rasa lapar menyergap, tapi dia tidak punya banyak uang, angkringanlah sebagai alternatif, alami, angkringan menyediakan berbagai makanan dan minuman, dan Sego Jawa sambal, sate usus, tempe panggang dan relatif murah.
Jogja adalah tempat bersejarah yang terkenal dalam perjuangan untuk mengurangi kemiskinan baru. Imigran dari tepi Yogyakarta Angkringan Cawas, Klaten disebut MBAH Pairo 1950.
Cawas termasuk kabupaten administratif Klaten di daerah tandus Jawa Tengah, terutama di musim kemarau. Kurangnya lahan subur yang dapat dipercaya untuk membuat hidup di kota MBAH Pairo risiko. Ya, di sini, Yogyakarta.
MBAH angkringan Pairo dapat dicirikan sebagai pelopor di Yogyakarta. MBAH Pairo upaya angkringan pada manusia diwariskan oleh Lukas, putranya MBAH Pairo 1969. I lik menduduki bagian utara stasiun Tugu telah berubah posisi beberapa kali. Selama bertahun-tahun, perusahaan secara bertahap dan kemudian meledak pada saat ini adalah sangat mudah untuk menempatkan di setiap sudut kota Yogyakarta. Luc Angkringan pria mengatakan bahwa dia adalah yang paling dikenal di seluruh Jogja, tanpa Yogyakarta.
Berbeda dengan mobil angkringan saat ini, galah angkringan lebih awal dari instrumen, dan pusat perhatian. Stasiun Tugu dapat tim Pairo barang MBAH. Pada saat penjualan Pairo MBAH, angkringan dikenal sebagai Ting-Ting cegukan. Hal ini karena penjual, berteriak «Hiiik ... iyeek "Ketika Hawking dagangan mereka ekspresi HIC sering diartikan. sebagai hidangan khusus Kampung. nama HIC masih muncul di solo, tapi Jogja angkringan istilah yang paling populer. Jadi mulai sejarah tempat terkenal di Yogyakarta.
Angkringan sekarang menjamur di kota-kota besar di seluruh nusantara. Ada laporan tugas atau sistem informasi hanya waralaba.Dan digunakan angkringan penjualanya

0 comments:

Post a Comment